Rabu, 25 November 2009

DUGEM IN MATIC LOW RIDER

Yamaha Mio ’06 – Thonk Design JOGJAKARTA
author : ilham ceperis rumahan


Maskot baru dari Thonk Design barusan kelar, Mio keluaran 2006 jadi andalan baru. “Trend bomber lagi booming tapi ini pakai pelek 17 inchi. Belum ada yang aplikasi, tidak hanya buat dibelakang tapi juga di roda depan,” terang Thonk. Kebetulan doi dapat murah 4 buah pelek Zigen 17 inchi seharga Rp. 3 Juta aje. Ada sedikit masalah waktu pengaplikasian pelek Zigen ke Mio, pada bagian depan ada sedikit pelebaran. Teromol asli milik mio nggak mampu untuk menopang pelek bomber dari Zigen ini. Solusinya Thonk mengadopsi as dan tromol milik Yamaha Civic.

Pipa as Civic dipotong 15 cm untuk menyesuaikan lebar tapak dalam Zigen. Bagian teromol Civic diubah sebagai penghubung ke bagian center pelek Zigen, diberi baut knock down 4 baut. Sisi lainnya terdapat adaptor khusus cakram yang dilas mati dipadukan dengan cakram milik satria. Masalah lainnya muncul, lebar pelek Zigen yang dibalut karet Toyo 215/40x17 ini tidak masuk kedalam sok depan. Sedikit trik, perlu segitiga baru sesuai dengan lebar tapak pelek mobil ini. Thonk hanya mengambil as Mio, segitiga baru dilas mati. Suspensi depan dipercayakan oleh WP untuk mengawal ban bombernya.



Aplikasi Zigen diburitan hampir sama dengan depan, hanya ada kendala waktu masang ke CVT. Ukuran bomber membuat posisi ban GT Radial 215/40x17 mundur 10cm lebih, as roda tidak menyatu dengan as CVT. Ada trik kecil memakai gir transfer perbandingan 32:14, diposisikan putaran lebih ringan, finishing dicat khas Thonk Design, motif tribal blade dengan komposisi warna candytone. Memakai oplosan cat lesonal dan lapisan anti gores Sikkens jadi andalannya.

Spek Modif :
Pelek DPN-BLKG : Zigen Ring 17, Ban DPN : Toyo 215/40-17, Ban BLKG : GT Radial 215/40-17, Cakram DPN : Satria, SOK DPN : WP, Knalpot : Power, Subwoofer : Ultimate, Tweeter : Cyber, Speaker : Sound Stream, Cat : Lesonal, Clear : Sikkens, Airbrusher : Thonk Design Jl. Dongkelan-Krapyak Jogja 085643486686


Nenek Keranjingan Ceper

Suzuki Shogun 2000 – MOCESA Salatiga
author : ilham ceperis rumahan


Yohanes Didit Perdana tiap hari diomelin oleh neneknya. Pasalnya si nenek nggak mau melihat sang cucu ngebut-ngebutan di jalanan. “motormu bikin ngesot aja biar nggak bisa ngebut,” bilang didit menirukan omongan nenenya. Karena Didit adalah cucu yang baik, ia merealisasikan permintaannya dengan menyerahkan ke bengkel Ra-Pe-De Modified. Kesan cium bumi ditonjolkan dengan melepas per sokbreker depan. Bagian belakang dipasang sokbreker custom biar makin ndeprok ke bumi. Tambah manis lingkar ban didaulat pelek LHK 160-17 dipadu karet ban Duro 60/80-17.


Ceper udah dapet, kini giliran eksterior dipasrahlan ke Yat’s Airbrush. Dengan berbekal cat ungu diguyurkan ke sejukur bodi ditambah sentuhan grafis warna emas dari bahan gliter. Varian aseso juga ikut meramaikan antara lainnya, tachometer type R nemplok sebagai pengganti kaca spion dan oil cooler bagian bodi tengah serta pemakaian head lamp mio. “begitu dibawa pulang nenekku langsung acungin dua jempol,” ujar Didit anggota MOCESA (Motor Ceper Salatiga)

Senin, 23 November 2009

Modifikasi Kota Tekstil

Yamaha Jupiter ’05 – Sukoharjo
author : ilham ceperis rumahan



Hartanto yang bergabung dengan Ban Cilik Auto Concept Karanganyar membawa imbas yang positif bagi motornya. Untuk urusan modif doi mengusung tema layak turun di ajang kontes dan siip buat digenjot harian. Kaki-kaki diilhami dari kontes dengan dobel cakram depan dan single cakram dibelakang Laser. Untuk penahan ajrutan doi juga seragamkan dengan produk Ride It pada bagian depan dan belakang bergaya upside down. Lengan ayun pun diambil dari produk Supertrack pada kaki belakang.



Makin lengkap saat pelek palang Venom 17” dililit karet hitam Blackstone 2.15-17 di daulat sebagai perangkat penggasruk aspal.Tak ketinggalan pula sepasang spion krom dipasang sebagai unsur safety riding dan tak lupa oil cooler pun dijejalkan diatas center bone. Untuk urusan bodi, gaya pinstrip low rider masih menjadi pilihan cowok yang akrab disapa Anto ini. Namun agar tampil beda doi cukup siasati dengan men-tatto pinstrip lowrider ini dalam grafis kotak-kotak besar dengan sedikit efek 3D.

“ Sebenarnya agar efek 3D makin terasa warna basecoat dengan warna kotak-kotak ini harus kontras, namun sang empu inginkan warna cerah baik pada basecoat dan kotak pinstripnya,” ujar Teaponk sang brusher.

Tak hanya hal itu aja, pada sisi kotak pinstrip yang seluruh material cat dan clearnya memakai Spies Hecker ini juga atraktif lagi dengan kombinasi pinstrip ghostflame pada warna kuning dan orange-nya.

Spek Modif :
Pelek DPN/BLKG : Venom 17”, Ban DPN/BLKG : Blackstone 2.15-17, Cakram DPN/BLKG : Laser, Swingarm : Supertrack, Oil Cooler : Posh, Sokbreker DPN/BLKG : Ride It, Cat/Clear : Spies Hecker, Motif : Ornamen Batik, Brusher : Tea-Ponk Sukoharjo, Solo (085229610356)

Hidup Mati Benci Pol-Dur

Honda Supra ’02 – Mocesa Salatiga
author : ilham ceperis rumahan



Modifikasi ceper hingga saat ini emang tiada matinya dan dirasa akan kekal abadi. Salah satunya Joko Priyono pecinta motor ceper yang udah menjiwa dalam hidupnya. “Pokoknya Hidup Mati buat ceper,” bilang cowok yang kerap disapa Jepe ini.

Berbekal Supra tahun 2002, permainan ceperisasi diwujudkan di bengkel MOCESA Garage di Ds. Kalibeji 03/1 Tuntang, Kab. Semarang. Dikerjakan bareng rekan seklubnya.


Tampilan cium bumi disuguhkan dengan dipasang sok depan milik Vega tanpa per diimbuhi bumbungan mentok segitiga. “As sokbeker aku bengkokin biar roda gak nyentuh mesin,” ujar Jepe.

Makin ekstrim ditonjolkan lewat engine super stroke dengan memotong swing arm dan as roda belakang dimajukan sekitar 25 cm hingga nonjok centerbone. Agar terlihat tanpa sokbeker belakang, Jepe menyembunyikan sok custom ditengah swing arm. Jatah lingkar pelek dipilh kombinasi Rossi dan Ride It 250-17 dibalut ban Mizzle 60/80-17.

Sebagai finishing touch, sepatbor depan dipotong dan dicoak berbentuk lidah api. Selanjutnya, sekujur bodi dilabur waran hitam doff disisipi motif bendera start. “Kalo ada gundukan selalu aku berteriak aku sangat benci Polisi Tidur,” tutupnya.

Spek Modif :
Sok Depan : Vega, Cakram : Vega, Pelek DPN : Rossi, Pelek BLKG : Ride It, Ban : Mizzle 60/80-17, Knalpot : Kharisma, Tachometer : Variasi, Modifikator : MOCESA GARAGE, Alamat : Ds. Kalibeji 03/1 Tuntang, Kab. Semarang.


Ceperis Full Chrome

Honda Kharisma ’03 – CORCET TEGAL
author : ilham ceperis rumahan



Cinta sampai mati pada motor ceper melekat erat pada diri Khris WP. “Modif saya lakoni sejak saya kuliah di Jogjakarta hingga sekarang kerja dan tinggal di Tegal,” ugkapnya. Modif yang diusungnya tidak hanya focus pada penciuman bumi tapi juga siap untuk turun di ajang otokontes dan perang ceper. Pria kelahiran 14 Februari 1984 yang akrab disapa Bang Pongky ini tergaung dalam CORCET (Comunitas Riders Ceper Tegal).



Hal ini dibuktikan dengan langkah kromisasi yang menyentuh tubuh hampir keseluruhan, kecuali ban. Hihihihihihi Mulai krom part besi yang dilakoni di Jogjakarta sedangkan untuk krom pada bodi plastic langsung di ordernya ke Surabaya. Makin special, dihiasi juga nuansa ghostflame yang lagi-lagi digarap oleh padepokan Beart Jogjakarta. Sampai disini, jelas dan tegas pemilik ingin tampil perfect. Sehubungan langkah ceper sendiri direalisasikan dengan pengaplikasian sok belakang milik Yamaha F1ZR, yang telah disunat sok hingga diambil setengahnya saja.

So, semua bertujuan agar tubuh molek Kharisma lansiran 2003 ini lebih cinta kepada bumi, dengan menciumnya. Mendukung performa buritan tersebut, maka dipilih swingarm milik Jupiter Z. Dengan desain kotak lebih memberi kesan sporty ketimbang aslinya model gepeng. Nggak ketinggalan sumbu roda belakang dibikin stroke sekitar 14cm agar terkesan ekstreem.


SPEK MODIF :

Sok BLKG : F1ZR, SWING ARM : Jupiter Z, BAN : Swallow 200, VELG : Yoshimura, DISC DPN : Variasi, CAKRAM BLKG : Supra, OIL COOLER : Variasi, KROM PLASTIK : Kedung Cowek, Surabaya, MODIFIKATOR : BEART Jogjakarta


Sabtu, 07 November 2009

author : ilham ceperis rumahan


Maraknya modif skutik ala low rider, memacu modifikator berlomba-lomba untuk lebih inofatif dalam merombak tampilan skutik. Menurut saya cirri khas low rider yang selalu memakai ban belakang gambot tentu saja tak bisa dilakukan sembarangan, sebab pembesaran dimensi roda belakang juga harus dihitung dengan beberapa factor. Diantaranya :
1. Lebar kolong skutik
2. Braket Knalpot
3. Bergesernya posisi CVT, apakah masih dibatas toleransi dan pengaruhnya terhadap kestabilan bodi belakang.
4. Kemampuan mesin menarik velg dengan bobot lebih berat.


Hal diatas sudah menjadi menu wajib ketika mengusung roda belakang berprofil gambot, agar ketika dipakai tak dijumpai kendala serius. Disini perhitungan cermat mengkombinasi pelek dan profil ban penting dilakukan.

Mengenai komposisi ukuran pelek dan ban yang ideal untuk skutik low rider. Ban ideal pada skutik low rider lebih ditujukan untuk menciptakan penampang ban model setengah lingkaran dan nggak berbentuk kotak kaku.

Hal ini sangat penting dibutuhkan saat melewati tikungan. Agar perpindahan traksi penampang ban, dari tengah ke sisi samping terjadi lebih rata dan tak ada kejutan yang disebabkan oleh sudut ban.


Berikut data kombinasi pelek dan profil ban skutik yang ideal.

Pelek : 3 inchi - 14
Ban : 110/70-14
: 100/70-14

Pelek : 3,5 inchi - 14
Ban : 120/70-14
(profil ban jadi tipis dan terkesan kotak)
: 140/60-14
: 140/70-14

Pelek : 5 inchi - 14
: 5,5 inchi - 14 ( bisa tubeless )
Ban : 140/70-14 ( cocok untuk pelek 6 inchi )
: 140/60-14
(profil ban jadi tipis dan terkesan kotak)

Pelek : 7 inchi-14
Ban : 160/60-14
: 160/70-14

Pelek : 8 inchi-14
Ban : 160/70-14
(nggak normal, cocok untuk bike show only)

Tanpa Ganti Segitiga Setir
DPN
Pelek : 3 inchi
Ban : 110/70
BLK
Pelek : 4 inchi
Ban : 120/70

Harus Ganti Segitiga Setir
DPN
Pelek : 4 inchi
Ban : 120/70
BLK
Pelek : 5,5 inchi
Ban : 140/60

Tukeran Link

Copy kode di bawah masukan di blog anda, saya akan segera linkback kembali Kolom blog tutorial